Palestina terus berduka. Tak hanya terblokade secara brutal, masa depan anak-anak Palestina pun terancam sirna.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang seharusnya diisi dengan aktifitas-aktifitas yang menyenangkan dan bermanfaat guna menunjang tumbuh kembang sang anak. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa krusial karena sangat menentukan kepribadian dan tumbuh kembang anak di kemudian hari.
Namun pemandangan berbeda akan tersaji apabila kita menengok ke Palestina. Bumi para nabi itu kini tercengkram oleh aksi bejat penjajah. Para warga Palestina tak terkecuali anak-anak dipaksa hidup susah, dirampas tanahnya, tidak diakui kedaulatannya, bahkan tak sedikit yang terusir dari tanah kelahirannya, Palestina.
Mereka yang terusir harus terluntang-lantung mengungsi ke berbagai wilayah, salah satunya adalah Kilis, sebuah kota di provinsi Gaziantep, Turki. Hidup sebagai pengungsi menambah penderitaan mereka. Bahkan, tak sedikit anak-anak di Pengungsian Palestina buta huruf dan tak paham Al Quran karena sulitnya pendidikan yang bisa mereka dapatkan. Padahal, ada 1,3 juta siswa di Palestina yang ingin mendapatkan pendidikan terbaik. Namun, dengan kondisi seperti ini. Dimana lagi mereka bisa menuntut ilmu, khususnya pendidikan agama?
Alhamdulillaah, berkat Rahmat Allah SWT didukung oleh Masyarakat Indonesia, pada 2019 SADAQA meresmikan Sekolah Al Quran di kota Kilis, Turki yang diberi nama “Sekolah Al Quran Soekarno-Hatta”, sebuah wadah bagi anak-anak pengungsi Palestina untuk belajar ilmu agama dan Al Quran lebih mendalam.
Dan kini, per akhir tahun 2022 yang lalu Sekolah Al Quran Soekarno-Hatta memiliki sekitar 350 siswa/siswi dan telah mencetak puluhan penghafal Al Quran, dimana 20 siswa/siswi hafal 30 Juz, 15 siswa/siswi hafal 15 Juz, 20 siswa/siswi hafal lebih dari sepuluh juz, dan 60 siswa/siswi yang hafalannya mendekati 10 juz.
“Kami tidak ingin makan enak, kami hanya ingin bisa belajar baca tulis, belajar Al Quran dan sekolah.” ucap salah satu anak Yatim Dhuafa Palestina siswa Sekolah Al Quran Soekarno-Hatta sambil meneteskan air mata.
Masya Allah, betapa besarnya minat dan semangat anak-anak Palestina untuk terus belajar dan menghafal Quran. Meski hidup dalam pengungsian dengan berbagai macam permasalahan dan keterbatasan nyatanya tak memadamkan semangat mereka untuk terus meningkatkan wawasan dan hafalan Quran mereka.
Begitulah sedikit kisah mereka, para calon penjaga bumi Palestina dan Masjid Al Aqsha. Kelak, masa depan Palestina akan ada di dalam genggaman mereka.
Mari kita jaga api semangat anak-anak Palestina untuk belajar dan menghafal Quran dengan ikut berkontribusi memajukan Sekolah Al Quran Soekarno-Hatta agar dapat memberikan kebermanfaatan lebih bagi anak-anak Palestina.
Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini
Menanti doa-doa orang baik